Tuesday, February 28, 2012

LONTONG GULAI SAYUR PEPAYA, BALADO TELUR AYAM, TAUCO UDANG DAN PETE




Nur El baru pertama kali membuat lontong. Kepingin belajarnya sih sudah lama sekali, hanya saja sudah membayangkan bermain dengan daun pisang jadi malas sekali rasanya. Tapi ternyata dimilis NCC diadakan Ketupat-Lontong Week NCC , wah ini sebuah tantangan buat Nur El untuk menaklukkan lontong. Saat email tentang rencana diadakannnya acara ini, sampai keputusan akhir diadakannya acara ini, Nur El ikutin alias nur El membaca. Ya iyalah ga mau ketinggalan informasi donk. Saat gong Bu Fat berbunyi langsung Nur El cari diinternet cara membuat lontong (yang ada membuatnya beras langsung dimasukkan kedalam daun pisang) dan yang pasti langsung nanya sama mamanya Nur El. Akhirnya keputusan memakai metode seperti yang mama pakai saat Nur El masih kecil, yaitu beras diaroni dulu, baru dibungkus pakai daun pisang, lalu direbus. Kalo mamanya Nur El membuat lontong pasti enak, berhubung sudah lama tidak membuat jadi untuk menceritakan secara mendetail beliau lupa. Jadi dengan modal nekat dan perasaan aja Nur El membuat lontong.

Alhamdulillah selama ini Nur El memasak nasi selalu memakai beras pandan wangi yang pulen, jadi gak perlu nyari beras lagi. Yang salah apa? Daun pisangnya tidak cukup karena lebih banyak yang sobek hiks,hiks,hiks. Apakah Nur El menyerah? TIDAK. Akhirnya sebagian masuk plastik aja. Dan satu lagi yang tidak tercapai yaitu 2 kali pesan minta tolong dibawakan kerupuk merah sama tukang sayur, ga ada terus. Ya sudahlah pakai kerupuk udang yang ada aja dirumah.

Sebenarnya menu ini sudah dibuat pada hari kamis, 23 Februari 2012. Karena gak sempat-sempat mengetik akhirnya baru bisa diketik hari ini. Yang pasti suami Nur El puas sekali, Razaan dan Rafif doyan banget. Saat lontongnya baru matang aja Razaan sudah makanin, katanya enak. Yang hebat lagi lontong, sayurnya, balado telur ayam, tauco udang, dan kerupuknya dibuat pada hari itu juga dan disantap saat anak-anak makan siang. Huebat semangatnya yah (terkagum-kagum sendiri). Untuk bawang gorengnya Nur El beli yang sudah jadi karena pas jam kurleb  11, Rafif pulang membawa kabar bahwa besok (hari Jum'at, 24 Februari 2012), Nur El kebagian membuatkan makan bersama untuk Rafif dan teman-temannya 1 kelas. Waaaaaah. Fokus-fokus, semangaaaat, selesaikan misi Ketupat-Lontong Week NCC dulu. Alhamdulillah semua terlaksana dengan baik. Baik itu membuat lontong sayur maupun membuat makanan untuk dibawa ke sekolah Rafif.

Untuk resep gulai sayur pepaya bisa dilihat disini. Resep balado telur ayam bisa dilihat disini. Resep tauco udang dan pete bisa dilihat disini.

Oh iya lontong buatan Nur El tidak mudah hancur dan lembut-lembut kenyal. Maaf  kalau fotonya kurang bagus karena buru-buru karena sudah jam makan siang...:)


Ini dia resep lontong Nur El:

Bahan:
1. Beras 600 gr.
2. Garam 1 sdm.
3. Air.
4. Daun Pisang.
5. Tusuk gigi.

Cara membuat:
1. Cuci bersih beras, masukkan kedalam wajan anti lengket (teflon). Masukkan air dan garam, aduk-aduk agar merata. Jarak antara permukaan air dengan beras kurleb 1 ruas jari telunjuk (tergantung beras yang dipakai, tanya tukang yang jual beras dan pengalaman memasak nasi). Nyalakan kompor. Masak hingga air tiris. Saat air masih banyak, jangan dilakukan pengadukkan, tapi saat air menuju tiris sekali mulai diaduk sesekali agar tidak lengket. Matikan kompor. Tehnik ini namanya memasak nasi dengan cara diaroni.



2. Ambil daun pisang yang sudah dipotong-potong kurleb 15-16 cm. Nyalakan api kompor, panaskan daun pisang diatas api sebentar agar daun pisang lemas saat akan dibentuk. Cuci (apabila kotor sekali) atau dilap dengan kain basah.  Ambil nasi sebanyak 1 sendok sayur plastik, letakkan diatas daun pisang (pada bagian yang lebih muda). Gulung dengan diameter kurleb 3 cm. Lipat ujungnya dan tusuk dengan tusuk gigi agar isinya tidak keluar. Lakukan hingga semua terbungkus.








3. Masak air dalam panci  hingga mendidih (sambil membungkus nasi dengan daun pisang). Masukkan lontong hingga terendam air. Masak kurleb 1 jam dan matang. Angkat dan tiriskan. Diamkan hingga uap panasnya hilang atau dingin. Lepaskan tusuk gigi dan gunting ujung-ujung daun agar lontong terlihat rapi. Siap untuk disajikan dengan gulai sayur pepaya, balado telur ayam, tauco udang dan pete, kerupuk udang ataupun kerupuk merah, dan pastinya taburan bawang goreng.

Catatan:
1.   Beras yang sudah diaroni ditaruh diatas daun pisang, terus digulung sambil dipadatkan tapi gak dibenyek-benyek. Tidak usah diberi space. Jadi daun pisang dibentuk mengikuti banyaknya beras yang sudah diaron yang dimasukkan kedalam daun pisang. Jadi isi beras aron yang dimasukkan pas seukuran bentuknya lontong.
2. Memasak lontong dengan menggunakan api besar.