Ini pengalaman pertama kali ikutan bazaar dan jualan kue di sekolah Rafif. Biasanya yang bisa menikmati kue-kue dan masakan buatan Nur El cuma keluarga besar Nur El. Tetapi tanggal 17 Desember 2011, kue buatan Nur El beredar ke pasar, pastinya bahan disesuaikan dengan harga tapi tetap menjaga kualitas (jadi resep yang tercatat diblog ini diubah sedikit). Kok bisa Percaya Diri banget yah ituloh kuncinya kalo banyak orang yang menyepelein kita atau membuat kita itu merasa rendah diri terus, buang deh perasaan itu. Banyak-banyak baca, kalo Nur El baca via internet karena gak langganan majalah...:). Tulisan mbak Ferona Serunya Berjualan Kue ini yang pualing bikin nusuk dihati dan jadi PD. Belajar menghitung harga jual kue juga dari www.cakefever.com. Ikutan ISBA 2011 juga karena liat logo ISBA di blognya mbak Ferona. Makasih mbak Ferona atas segala-galanya.
Nur El cuma jualan Puding Lapis Coklat Tiramisu Vanila, Cake Coklat Tepung Tapioka, Cake Nanas Tepung Tapioka, Risoles Daging Asap, Mayonnaise, dan Keju, dan Risoles Isi Daging dan Sayuran (ragout). Membuatnya memang tidak banyak karena waktu berjualan sebentar sekali dari jam 08.00 sampai 12.00 WIB. Risolesnya laris manis, Cake Coklat Tepung Tapiokanya juga. Yang kurang diminati rupanya Cake Nanas Tepung Tapioka. Mungkin karena bahan dasarnya nanas yah. Tapi yang pasti alhamdulillah untung yah.
Sekarang Nur El baru nitip-nitip kesana-sini. Belum berani buka online karena pertama belum ada pembantu, kedua anak-anak masih kecil. Nur El jualan bukan karena suami kurang memberi nafkah, malah alhamdulillah nafkah yang diberi oleh suami tercinta lebih dari cukup. Hanya saja Nur El pingin bisa membuat orang lain merasakan kue buatan Nur El, tidak hanya resep. Kalo gratisan kan gak mungkin, bisa-bisa Nur El malah menghabiskan uang belanja dari suami...:)
Sebenarnya enakan pembeli langsung beli sama yang buat kue loh karena kalau udah dititip ditoko kasihan pembelinya harganya dinaikkan oleh pemilik toko semaunya mereka tanpa berfikir sanggup gak pasar membeli dengan harga segitu. Padahal si pembuat kue biasanya menentukan harga sesuai dengan bahan, tenaga, dan waktu yang dikeluarkan dalam pembuatan kue. Akhirnya Nur El cuma titip Cake Coklat Tepung Tapioka disalah satu rumah sakit baru di Ciputat, karena harga sesuai dengan tempat dan yang punya enak kerjasamanya. Karena rumah sakitnya sepi (ya iyalah kan baru he he he) jadi hanya nitip sedikit-sedikit saja. Lagi pula kalau banyak Nur El takut belum siap karena masih repot sama anak-anak dan urusan rumah. Lagi belajar membagi waktu yang enak biar bisa jualan, nulis diblog, sambil ngurusin anak-anak, dan urusan rumah. Kita lihat saja nanti yah.
Ini foto-foto Nur El saat jualan, yang fotoin suami dan fotonya tidak banyak karena setelah menerima rapot Nur El dan suami sibuk ngawasin anak-anak. Dan mbak (pembantu) yang gantiin jaga dagangan.
Foto1: Lagi nyiapin meja bareng suami, alhamdulillah sudah ada yang beli....:)
Foto 2: Siap jualan, alhamdulillah risoles isi daging dan sayuran (ragout) sudah lariiiiiis...:). Buru-buru mau difoto sama suami jadi naruh tulisannya kebalik sama risoles isi daging asap, mayonnaise, dan keju. Oh iya tulisan-tulisan itu yang membuat suami Nur El loh dan Nur El dibuatin kartu nama (tadinya Nur El malu membagikan kartu namanya tapi Nur El harus menghargai suami Nur El yang dengan penuh cinta membantu dan mendukung Nur El (yang repot punya anak kecil-kecil tapi punya semangat belajar). Malunya bukan karena kartu namanya jelek tapi malu karena Nur El belum apa-apa sudah dikasih nama JR2 Bakery. Papa..papa...:)
Terima kasih yang sudah membeli kue dari JR2 Bakery yah. Do'ain yah bisa jualan semakin lebih baik lagi...:)